19 Januari 2015
“Bayu Bajra: Bagai angin mendayu-dayu, tiba-tiba jadi juara!!!”.
Begitulah suasana uforia yang ditampilkan oleh Tim Futsal FISIP UNMER Malang untuk menyambut hadirnya tahun 2015. Official Team yang langsung dikendalikan oleh Ketua BEM dan Ketua DPM FISIP, telah berhasil mempersiapkan strategi dan menerapkan taktik Hidden Dancing yang dipimpin oleh Kapten Tim Darmawan “Oyol” Wicaksono (11330052) dengan 12 Punggawa Solidnya, yaitu ketika mengikuti Kompetisi Futsal yang digelar pada tanggal 8-11 Desember 2014 di Sport Centre Universitas Brawijaya Malang.
Mahasiswa FISIP Universitas Merdeka Malang Juara 1 Futsal Antar Perguruan Tinggi se Malang Raya dengan penuh perjuangan dan berakhir sukses. Selanjutnya perlu mempertimbangkan konsekuensi yang mengiringinya, khususnya komunitas penggemar olah raga futsal di lingkungan kampus ini. Sebuah pernyataan yang mudah cara menyikapinya. Betapa pentingnya mempersiapkan segala sesuatu dengan lebih terukur daripada hanya mengandalkan keberuntungan. Harus diakui bahwa hampir seluruh perguruan tinggi menyelenggarakan Kompetisi Futsal, baik pesertanya dari lingkungan internal kampus maupun eksternal, kompetisi antar perguruan tinggi juga menjadi agenda rutin tahunan yang sudah menjadi ikon tak terelakkan, bahkan juga mengundang beberapa peserta mulai dari tingkatan SMA/SMK se Jawa TImur.
Kondisi ini harusnya dapat menjadi stimulan bagi warga kampus manapun untuk memiliki arena sendiri, baik sebagai ajang berekspresi memenuhi kebutuhan kesehatan maupun aktualisasi diri lainnya. Andaikan saja lebih dari 40 perguruan tinggi di Malang Raya ini sebesar 50%nya saja memiliki arena futsal, maka setidaknya dapat menjamin gairah olah raga maupun healty game yang dapat menyurutkan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila sekitar 20 kampus memiliki arena futsal sendiri, maka tidak perlu berpusing-pusing mengundang peserta sampai pada kompetisi tingkat nasional. Tentunya itu juga berdampak pada citra Malang sebagai kota pendidikan yang mampu menghadirkan Mahasiswa dari kota atau daerah lain.
Ini semua pertimbangan dengan menggunakan logika paling sederhana, agar dapat dipahami oleh siapapun dan tingkatan berfikir apapun. Kebayang sekali mudahnya belajar mewirausahakan dengan mengelola property dan visibility cost yang dapat dikembangkan, terlebih lagi dalam jangka panjang dapat dirumuskan pula benefit outcome. Ini couriusity concept, dan pastinya Kamipun menunggu pemikiran teman-teman lain. Semoga tidak terlalu lama lagi kampus segera mewujudkannya. Bravo FUTSAL MERDEKA!!!
(Kontributor: Stefan Sigit-10330018).
|